Sabtu, 29 Oktober 2011

Ibu Bekerja

Today is Saturday!

Sabtu berarti saya libur, tidak kerja, bisa santai-santai di rumah dan tentunya bisa duduk berlama-lama di depan laptop saya. Salah satu kebiasaan semasa menjadi anak kos yang tidak bisa hilang sampai sekarang adalah duduk berlama-lama di depan laptop, entah liat-liat foto, browsing di internet sampai menulis blog seperti sekarang ini.

Pagi ini saya akan menulis tentang sebuah fenomena *agak lebay ya fenomena hehe yang saya dapatkan dan saya liat di tempat kerja saya.

Ibu Bekerja..

Mengapa saya tergelitik untuk menulis sebuah tulisan dengan judul ibu bekerja mungkin awalnya terinspirasi dari supervisor saya di kantor. Supervisor saya di kantor adalah seorang wanita muda berumur 28 tahun yang memiliki 2 anak. 1 anaknya berumur 4 tahun dan 1 nya lagi berumur 1 tahun. Karena saya duduk di cubical yang sama dan tepat di sampingnya, saya bisa mengetahui aktifitasnya dan apa perbincangan dy di telepon *bukan maksud hati nguping tapi memang kedengeran.

Duduk disamping supervisor saya dan mengetahui apa saja kegiatannya membuat saya menyadari kalau wanita-wanita terutama wanita bekerja memang harus atau memang bisa mengerjakan dan memikirkan banyak hal. Di jam-jam kantor yang menuntut mereka untuk menyelesaikan tugas kantor yang cukup berat dan banyak, disaat itu juga mereka harus memikirkan anaknya, suaminya, rumahnya. Supervisor saya setiap hari pasti menyetok ASIP (ASI Perah), ASI tersebut akan diberikan kepada anaknya yang masih kecil, setiap jam 4 pasti dia izin kebawah untuk "mompa".

Suatu hari saya mendengar perbincangan dia dengan salah satu agen pembantu rumah tangga, dia ingin sekali memperkerjakan pembantu rumah tangga, dari mendengar perbincangannya dengan agen PRT itu saya tau kalau yang menjaga anak-anaknya disaat dia bekerja adalah ibunya *mungkin agen itu bertanya di rumah ada siapa saja. Saya jadi membayangkan kalau nanti saya punya anak dan bekerja, anak saya bisa dititipkan ke ibu saya juga hehe. Setelah menelepon dan mengurus ini itu, dia kembali lagi bekerja. Bukan hanya itu, dia juga membawa baju anaknya untuk dilaundry setelah digunakan pentas. Mengurus paspor anaknya untuk liburan akhir tahun, menelepon anaknya setiap sore, belanja bulanan disaat istirahat makan siang dll.

Kadang ada celetukan-celetukannya yang membuat saya sedih. Salah satunya celetukannya adalah dia tidak sempat ketemu anak-anaknya yang sudah tertidur lelap karena sampai rumah sudah terlalu malam :( .

Dengan melihat bagaimana supervisor saya sehari-hari, saya mendapat sedikit gambaran bagaimana saya nanti ketika sudah berkeluarga dan memiliki anak. Ketika saya berkeluarga nanti, saya ingin tetap bekerja. Sebelumnya saya benar-benar tidak memiliki gambaran mengenai aktivitas ibu bekerja karena saya dari lahir dan sampai sekarang dirawat oleh seorang ibu yang tidak kerja kantoran dan memilki waktu sepenuhnya untuk keluarga. I Love U Mom... Ibu saya sangat berpesan agar anak-anak perempuannya tetap bekerja nanti saat sudah berkeluarga.

Dengan melihat, mempelajari aktivitas dan bertanya tips-tips dari ibu yang bekerja mudah-mudahan saya bisa mendapatkan wawasan dan persiapan yang matang untuk menjalani hidup berkeluarga nantinya...

Minggu, 28 Agustus 2011

Kereta Commuter Line Gerbong Khusus Wanita

Pada post saya kali ini, saya akan sedikit bercerita tentang salah satu alat transportasi di Jabodetabek yang sangat membantu keseharian saya.

Dengan berkantor di daerah Sudirman membuat saya harus merencanakan kendaraan apa yang akan saya gunakan untuk bepergian ke kantor setiap hari. Rumah saya berada di selatan Jakarta. Tepatnya di bagian selatan dari Jakarta Selatan. Sebelum memulai hari pertama kerja, saya sudah mulai mencari info tentang kendaraan apa yang bisa mengantar saya ke kantor. Dari bus kota biasa, bus patas ber AC, kereta ekonomi dan juga kereta ber AC. Dengan berbagai pertimbangan dan konsultasi dengan mama saya, akhirnya saya putuskan untuk memilih kereta ber AC.

Kereta yang saya tumpangi ini adalah kereta ber AC (Commuter Line) dengan rute Bogor - Tanah Abang. Banyak rute dari kereta jenis ini, untuk melihat jadwal kereta, jenis kereta dan rutenya, bisa mengakses www.krl.co.id . Website itu sangat membantu dalam merencakan kapan waktu berangkat dan dengan kereta apa yang akan dipilih.

Saya memilih rute Bogor - Tanah Abang karena kereta ini berhenti di Stasiun Sudirman, stasiun yang terdekat dengan kantor saya. Selain itu saya juga menaiki gerbong khusus yang diperuntukan khusus untuk para wanita (gerbong 1 dan gerbong 8).

Saya sangat menyenangi naik kereta ini, mungkin pada post kali ini saya akan uraikan dalam bentuk poin-poin :
  • Sekitar satu bulan saya menaiki kereta ini, Alhamdulillah jadwal kedatangan dan keberangkatannya tepat waktu, meskipun ada keterlambatan hanya berkisar 5-7 menit. Dengan ketepatan waktunya, saya bisa merencanakan jam berapa saya harus bangun tidur, siap-siap dan berangkat dari rumah saya menuju stasiun kereta api terdekat.
  • Beberapa tahun lalu sebelum ada kereta Commuter Line ini, saya biasanya menaiki kereta ekonomi non AC yang penuh sesak dan sangat tidak teratur. Sangat tidak nyaman menaiki kereta ekonomi itu. Selain karena penuh sesak, juga kita sebagai wanita harus berdesak-desakan dengan para pria. Tidak sedikit terdengar banyak pelecahan yang dialami oleh para penumpang wanita di kereta ekonomi tersebut. Mungkin itu adalah salah satu alasan mengapa sekarang ada gerbong khusus wanita.
kiri : kereta ekonomi non AC dengan harga Rp. 2500, kanan : kereta ber AC Commuter Line dengan harga Rp. 6000

Saat pagi hari memang kereta ini akan penuh sesak juga. Tapi karena isinya sesama wanita saja dan juga kalau masih pagi para penumpang masih harum dan wangi-wangi jadi tidak masalah berdesak-desakan. Kereta ini full AC dan juga berkipas angin jadi tidak akan terasa panas di dalamnya.


inilah suasana di dalam kereta, hanya wanita dan petugas yang memeriksa karcis pun wanita, tapi pernah juga saya bertemu petugasnya laki-laki (biasanya disaat kereta tidak terlalu penuh)
  • Dengan naik kereta, saya tidak perlu merasakan asap-asap bus yang sangat mengganggu pernapasan dan akan membuat baju juga rambut bau asap.
  • Tidak akan merasakan "tua di jalan". Perjalanan kereta ini dari stasiun terdekat dari rumah saya yaitu Stasiun Universitas Pancasila ke Stasiun Sudirman, hanya memakan waktu setengah jam. Jadi saya tidak perlu berlama-lama merasa bosan di jalan karena merasakan macet berjam-jam.
suasana Jalan Sudirman di sore hari, suasana ini juga pasti terlihat di hampir semua jalan di Jakarta.

Diatas telah saya uraikan beberapa keuntungan dalam menggunakan jasa transportasi kereta api ber AC khususnya Commuter Line gerbong khusus wanita. Saya sangat menyarankan bagi para pekerja di Jakarta untuk menggunakan jasa transportasi ini. Selamat mencoba...

Jumat, 12 Agustus 2011

Minggu, 07 Agustus 2011

Indahnya Sabtu Minggu Untuk Pekerja di Jakarta

Hari Sabtu dan Minggu adalah hari yang sangat dinantikan oleh banyak orang. Ya tentunya karena pada dua hari itu adalah akhir pekan, hari dimana anak-anak sekolah libur dari kegiatan belajarnya dan juga hari libur bagi kebanyakan pekerja kantoran meskipun memang ada beberapa yang masih masuk hari sabtu.

Sekitar satu bulan ini saya merasakan menjadi seorang pekerja di ibukota yang harus bangun pagi-pagi sekali menerjang kemacetan ibukota dan pulang kerja di malam hari ketika matahari pun sudah terbenam. Itu saya lakukan di hari kerja, Senin sampai Jumat. Di hari kerja saya merasakan hari saya diisi hanya untuk bekerja, sulit untuk mencuri-curi waktu untuk melakukan kegiatan lain misalnya ke bank, membeli sesuatu di pusat perbelanjaan dll. Pulang kerja pun badan sudah lelah, sampai di rumah langsung bersih-bersih, makan malam sambil berbincang sedikit dengan keluarga kemudian langsung beranjak untuk tidur.

Dulu semasa kuliah saya baru bisa tidur sekitar jam 11 malam, masih bisa begadang semalam itu, ya karena badan belum terlalu lelah. Tapi kalau sekarang, jam 9 pun sudah ingin berbaring di tempat tidur dan beristirahat untuk persiapan kerja esok pagi.



Di hari Sabtu dan Minggu, saya bisa tidur siang, santai-santai di rumah, ke pusat perbelanjaan, berkumpul bersama keluarga dan menghabiskan waktu dengan pacar atau sahabat-sahabat saya. Dengan semua kesibukan dan kegiatan yang begitu padat di hari kerja, saya sekarang sangat menghargai dan merasakan indahnya hari sabtu minggu.

Minggu, 24 Juli 2011

Sabtu, 11 Juni 2011

Teman Baru


Masih teringat jelas diingatan saya perkataan dari salah satu dosen saya dulu... Beliau adalah Pak Irfan, salah satu dosen favorit saya. Saya sangat mengidolakan beliau karena tidak hanya pelajaran kuliah yang saya dapatkan tetapi juga tentang pelajaran tentang kehidupan. Beliau berkata perjuangan yang sesungguhnya akan baru kami hadapi saat kami lulus kuliah nanti. Dan benar perjuangan itu sedang saya rasakan sekarang, perjuangan mencari kerja.

Sudah satu setengah bulan status saya berubah dari seorang mahasiswa menjadi seorang yang belum bekerja alias pengangguran hehe.. Dalam satu setengah bulan ini saya melewati banyak sekali momen, dari momen lulus sidang, wisuda, dan momen saya membereskan semua barang-barang saya di Jogja untuk hijrah kembali ke rumah saya di Jakarta. Setelah lulus kuliah mulailah saya gencar melamar pekerjaan. Berbagai tes saya lewati, psikotes, tes bahasa Inggris dan interview. Tidak saya pungkiri dari tes-tes yang saya lewati memang sangat melelahkan tetapi sisi positifnya adalah banyak pengalaman dan pengetahuan yang saya dapatkan. Salah satu hal yang sangat saya senangi adalah saya memperoleh banyak teman baru. Teman-teman baru disini adalah teman-teman seperjuangan mencari kerja.

Saat menunggu giliran tes biasanya kami ditempatkan di ruang tunggu, saat itulah saya mulai beramah tamah berkenalan dengan teman-teman seperjuangan. Bermacam-macam jenis orang dari berbagai daerah dan universitas saya temui. Awal perkenalan biasa dengan menanyakan nama masing-masing dan asal universitas. Dari perbincangan awal itu kami berbincang-bincang lebih dalam. Mereka bercerita berbagai hal, dari pengalaman mencari kerja, tempat bekerja mereka yang tedahulu sampai berbagi tips-tips mengikuti tes seleksi kerja.

Salah satu teman baru saya itu dulu bekerja di salah satu tv swasta di Indonesia. Dia bercerita banyak tentang pekerjaannya disana, apa saja tugas yang harus dia lakukan setiap harinya, fasilitas apa yang dia dapatkan dan suka duka yang dia rasakan selama bekerja. Teman baru saya itu berhenti karena mengalami sedikit permasalahan dengan bosnya. Dari perbincangan saya dengannya saya mendapat gambaran bagaimana bekerja di industri pertelevisian. Sebenarnya ini adalah masukan untuk saya yang sangat berharga karena jujur saya masih agak bingung menentukan di manakah saya ingin benar-benar bekerja.

Teman baru lain yang saya kenal selama masa pencarian kerja adalah salah satu teman yang berasal dari kota Padang. Dia hijrah ke ibu kota untuk mengadu nasib mencari pekerjaan disini. Sudah dari bulan Januari dia berada disini, hampir patah semangat dia mencari pekerjaan, berbulan-bulan mengikuti tes tapi tidak ada yang lolos. Dia bercerita sudah berniat kembali pulang ke Padang karena hampir menyerah tidak diterima kerja dimana-mana. Alhamdulillah akhirnya dia mendapatkan pekerjaan dan harus tanda tangan kontrak sore hari disaat saya dan dia sama-sama sedang melewati tes di salah satu perusahaan yang kami lamar. Dia bercerita kalau dia sangat menginginkan perusahaan yang sedang kami lewati tesnya tapi sore harinya harus tanda tangan kontrak di tempat lain yang sudah menerimanya. Bimbang sekali teman baru saya itu. Hal yang paling berkesan dari teman saya ini adalah dia membagi trik-trik dalam melewati tes kerja, terutama dalam mengikuti psikotes. Baik sekali pikir saya saat itu. Dia bercerita panjang lebar mengenai trik-triknya. Katanya dia sudah sangat bosan berkali-kali mengikuti tes-tes kerja seperti yang sedang saya lakukan ini.

Perbincangan kami tidak sampai di tes itu saja. Kami pun bertukar nomor handphone atau pin bb. Kami saling memberikan info mengenai pekerjaan dan juga menanyakan kabar. Mudah-mudahan pertemanan kami ini membawa manfaat bagi kami masing-masing dan kami pun saling mendoakan agar kami semua segera mendapatkan pekerjaan yang terbaik.

Sampai saya menulis tulisan ini saya masih terus berusaha mencari "Jodoh" saya. Tes-tes berikutnya sudah menanti saya. Dan yang membuat saya juga bersemangat, saya akan menemukan banyak teman-teman baru dari proses ini.

Selasa, 22 Maret 2011

Video Ini Bagus Sekali

Malam ini saya iseng-iseng melihat-lihat blog yang saya list sebagai nice blogs di blog saya ini, dan senangnya saya mendapatkan sebuah video yang sangat bagus dan berhasil bikin saya mengkhayal jauh ke angkasaaaa....

Video ini di post di blog Dian Pelangi


Silahkan dilihat videonya, bagus sekali menurut saya.. Nanti kalau saya menikah mau buat video macam itu ah hehe *mengkhayal

Sabtu, 19 Maret 2011

Semangat Belajar

Hari terus berganti hari. Hari sidang yang insyaAllah akan dilaksanakan bulan depan, sudah semakin dekat. Itu tandanya saya harus segera lebih serius untuk mempersiapkannya. Salah satu persiapan yang harus saya lakukan adalah belajar.


Ini adalah soal-soal dan rangkuman pelajaran dari teman saya Imam yang dipinjamkan kepada saya untuk perbekalan belajar. Selain kertas-kertas itu saya juga mempersiapkan sedikit cemilan :p


tidak lupa berfoto dulu sebelum belajar

Dengan dipublishnya post ini, saya nyatakan bahwa saya mulai belajar hehe *potong pita

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Jumat, 18 Maret 2011

Kamis, 17 Maret 2011

Selamat Ulang Tahun Dio dan Tikah



17 Maret 2011....

Kedua adik saya hari ini berulang tahun. Tikah hari ini berumur 17 tahun dan Dio berumur 19 Tahun. Ada beberapa teman saya mengira mereka adalah anak kembar karena bisa lahir ditanggal dan bulan yang sama. Tapi mereka bukanlah anak kembar, Tikah lahir tahun 1994 dan Dio lahir 1992. Mereka tepat berbeda 2 tahun.

Adik-adik saya yang dulunya masih kecil itu sekarang sudah beranjak dewasa. Tikah sudah 17 tahun, itu artinya dia sudah bisa punya KTP dan SIM. Dan tahun ini juga dia akan melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah. Sudah besar sekali ya... Dio tahun ini berumur 19 tahun, wah tahun terakhir sebelum dia berumur kepala dua.

Banyak sekali yang sudah berubah dari adek-adek saya ini. Bukan saja umur mereka yang bertambah, tapi juga sikap dan sifat mereka. Mereka sekarang sudah semakin bertanggung jawab dan dewasa. Tikah sudah sangat bisa diandalkan di rumah apalagi dalam mengurus baby Bagas. Tikah aja lebih ahli dalam mengurus bagas daripada ibunya sendiri, si kakak hehe... Dio sekarang sudah bisa diajak berdiskusi dalam hal-hal yang lebih serius. Dia sudah bisa menceramahi saya loh sekarang, dan ceramahnya itu sudah berisi. Saya kadang sedikit lega dan tenang ketika mencurahkan perasaan dan berkeluh kesah dengan adik-adik saya ini. Mereka sudah bisa memberikan masukan yang menenangkan saya....

Selamat ulang tahun adik-adikku sayang, semoga Tika cepet kurus *walaupun ga kurus-kurus sampai sekarang, semoga dapat universitas yang diinginkan, panjang umur dan sehat selalu. Semoga Dio kuliahnya lancar dan nilainya cumlaude amin....

Senin, 14 Maret 2011

-

bila Tuhan kehendaki, kita akan berjumpa lagi

Jumat, 25 Februari 2011

Bagaskara Putra Rusmana


17 Februari 2011, 04.00 WIB

Pagi itu saya tertidur dengan lelapnya, tiba-tiba handphone saya berbunyi.. PING! PING!

Dengan mata yang masih penuh kantuk saya melihat handphone saya dan saya melihat ada bbm dari bang ucup *suami kakak saya " Dek kakak udah mau melahirkan ". Langsung saja saya menelepon tika dan mama yang ada di Jakarta. Mereka sedang di perjalanan menuju rumah sakit. Mama bingung saya mendapat kabar dari mana, karena mereka belum sempat mengabari saya. Saya bilang mendapatkan kabar dari bang ucup. Mama bercerita kalau kakak sudah mengeluarkan darah yang cukup banyak, mungkin itu tanda kelahiran jadi segera dibawa ke rumah sakit.

Awalnya saya berencana pulang ke Jakarta sekitar tanggal 20an. Prediksi dokter, kakak saya melahirkan pada awal Maret, jadi saat itu saya belum ada persiapan apa-apa untuk pulang ke Jakarta. Dengan sedikit diskusi dengan mama, saya putuskan untuk ke Jakarta hari itu juga dengan menumpang kereta paling pagi yaitu kereta bisnis Fajar Utama. Begitu pun dengan bang ucup, bang ucup yang sedang berada di Banjarmasin segera memesan tiket pesawat untuk terbang ke Jakarta.

Di perjalanan menuju Jakarta mama menelepon saya, mama mengabarkan kalau kakak disuruh pulang dulu ke rumah karena ini bukan benar-benar kontraksi untuk melahirkan. Sesampainya di rumah, saya langsung disambut oleh keluarga saya, kakak sedang disuruh jalan mondar-mandir di dalam rumah dan berjongkok, katanya agar mempercepat pembukaan pintu lahirnya. Perut kakak saya saat itu sudah besar sekali. Terakhir bertemu dengan kakak saya sekitar dua bulan yang lalu ketika perutnya tidak sebesar itu.

Kakak saya yang sudah hamil tua itu terlihat agak kelelahan karena bolak balik rumah sakit dan disuruh berjalan mondar-mandir juga berjongkok. Mama pun menyarankan kepada kami semua untuk segera beristirahat.


18 Februari 2011, 00.01 WIB

Malam ini saya tidur juga dengan nyenyaknya, mungkin karena kelelahan karena perjalanan seharian dari Jogja menuju Jakarta. Tiba-tiba mama membangunkan saya karena bang ucup memanggil mama dan memberi tahu kalau kakak pendarahan lagi. Kali ini darahnya cukup banyak, terlihat dari darah yang ada di lantai kamar kakak dan bang ucup. Bang ucup saat itu terlihat sangat panik, saya,mama, papa dan tika langsung saja dengan baju seadanya lalu masuk ke dalam mobil dan menuju rumah sakit. Alhamdulillah rumah sakit tempat kakak saya berencana untuk bersalin tidak terlalu jauh dari rumah, jadi kakak segera dapat ditangani.

Perut kakak mulai berkontraksi lagi, dari tengah malam sampai kira-kira pagi. Tapi menurut suster, pembukaan kakak ga naik-naik lagi, saat itu kakak baru sampai pembukaan 3. Suster memberi pilihan mau dibawa pulang lagi ke rumah atau diinduksi, untuk mempercepat proses pembukaan pintu rahimnya. Bang ucup memutuskan untuk diinduksi. Menurut cerita kakak dan pengalaman ibu hamil yang pernah diinduksi, diinduksi ini cukup menimbulkan rasa sakit bagi ibunya.

Saya, mama, tika dan bang ucup selalu bergantian untuk menjaga kakak di kamar tunggu persalinan. Sampai-sampai saya sudah beberapa kali ditegur oleh suster karena lupa memakai baju pengunjung dan menunggu ibu hamil lebih dari satu orang.

Setelah terus menanti, pembukaan kakak belum juga bertambah. Untuk mengetahui berapa pembukaannya, suster akan melakukan pemeriksaan dalam atau disebut VT. Saat pemeriksaan itu saya sedang di dalam kamar tunggu bersalin, saya benar-benar melihat bagaimana kakak diperiksa. Saya tidak tega melihat kakak kesakitan. Saya saja sempat diingatkan suster untuk tidak melihat, karena ada kemungkinan akan trauma, karena saya belum pernah melahirkan. Tapi karena rasa penasaran saya yang cukup besar, saya tahan-tahan saja untuk melihat proses pemeriksaan itu.

Sudah sekitar setengah hari menunggu, pembukaan kakak belum bertambah juga. Dokter menawarkan untuk induksi sekali lagi. Kakak merasakan sakitnya induksi untuk kedua kalinya. Induksi itu pun tidak berhasil lagi. Akhirnya kakak harus diinfus untuk mempercepat pembukaan, tapi setelah diinfus tetap saja tidak ada perkembangan. Dokter memutuskan untuk memecah ketubannya, ini dimaksudkan agar mempercepat pembukaan dan persalinan normal. Pemecahan ketubannya ini tidak berhasil, kakak sudah merasakan sakit sekali, mama saja yang melihatnya sampai sudah begitu sedih. Tidak tega melihat kakak. Semua hal ini dilakukan untuk berupaya agar kakak bisa melahirkan secara normal tidak dengan SC (operasi sesar).

kami semua menemani kakak disaat-saat menunggu kelahiran

19 Februari 2011, 01.00 WIB

Setelah semua usaha yang telah ditempuh untuk melahirkan normal tidak membuahkan hasil, akhirnya bang ucup dan kakak memutuskan untuk melahirkan dengan operasi sesar. Alhamdulillah pada pukul satu dini hari keponakan saya yang paling lucu hadir kedunia ini dengan berat 3,28 kg dan panjang 51 cm.


baby bagas lagi tidur siang

Sabtu, 05 Februari 2011

Saya Bertemu Rudy

Rudy adalah panggilan Pak Habibie sewaktu muda dulu... Begitulah yang saya baca dari buku Habibie dan Ainun.

Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan untuk saya. Saya bertemu dengan Rudy idola saya. Saya sangat mengidolakan Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie, tidak hanya karena kepintarannya, prestasinya, tapi juga karena kecintaannya pada istrinya Ibu Hasri Ainun Habibie...

Siang itu pukul 14.00 saya sudah berada dalam daftar pengunjung Gramedia Ambarukmo Plaza yang mengantri untuk mendapat tanda tangan Pak Habibie yang dijadwalkan akan melakukan signing book Habibie Ainun disana. Saya sangat bersemangat, penuh suka cita karena akan bertemu idola saya.

Saya tidak sendiri, siang itu saya ditemani oleh Sasa, Intan dan Miun. Sasa dan Intan tidak membeli bukunya, tetapi merekalah yang sangat berjasa mengabadikan pertemuan saya dengan idola saya itu. Terima kasih sebesar-besarnya untuk Sasa dan Intan. Miun dan Saya membawa buku Habibie Ainun. Ini adalah kali kedua saya membeli bukunya, sebelumnya saya sudah membelinya dan memberikan buku itu kepada seseorang sebagai hadiah. Dan buku yang ini akan saya simpan untuk diperlihatkan kepada anak cucu saya kalau saya pernah duduk berdampingan dengan Presiden ke 3 di republik ini.


sambil mengantri kami berfoto-foto dulu


saya benar-benar terharu bisa duduk sedekat ini dengan Pak Habibie


salam untuk Clara Ayu
Habibie
5 Februari 2011

Jumat, 04 Februari 2011

Pendekar

Gong Xi Fa Chai...

Tepat tanggal 3 Februari yang lalu, masyarakat keturunan tionghoa merayakan tahun barunya. Seperti tahun baru lainnya seperti tahun baru masehi, tahun baru Islam, tahun baru imlek pun menjadi hari libur nasional di Indonesia. Saya pun memanfaatkan hari libur itu untuk liburan singkat bersama teman-teman.

Sejak beberapa bulan yang lalu, saya sangat ingin sekali mengunjungi kota Semarang. Awalnya saya berniat untuk naik bis kesana dan berjalan-jalan disana dengan angkot seorang diri, niatnya ingin mencoba berpetualang hehe... Tapi setelah mendengar saran dari teman saya yang bertempat tinggal di Semarang, saya disarankan jangan kesana sendirian apalagi saya seorang perempuan dan belum pernah kesana. Akhirnya saya memutuskan untuk mengajak teman saya Sasa. Saya dan Sasa tidak tau jalan-jalan di kota itu. Kami pun memutuskan untuk mengajak Tiwi dan Koplak yang notabennya tinggal di Semarang. Wah semakin seru saja perjalanan kami nanti, pikir saya sewaktu Sasa memberitahu bahwa Tiwi dan Koplak akan ikut juga.

Pukul 3 pagi kami berangkat dari kos saya dan Sasa. Kami mengunjungi beberapa tempat wisata disana. Pertama ke Rawa Pening di Banyu Biru, Air Terjun Semirang, Sam poo kong, Kota tua dan yang terakhir berkeliling-keliling di kota Semarang sambil mencicipi kuliner yang ada disana.

Untuk cerita lengkap perjalanan kami hari itu, bisa dibaca di blog teman saya Sasa. Saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya dan teman-teman di Sam poo kong.

Hari itu Sam poo kong ramai sekali. Dari kejauhan sudah terlihat tempat parkir depan Sam poo kong penuh dengan motor-motor dan pedagang-pedagang yang berjualan. Kami yang berkendara mobil jadi tidak bisa parkir di dalam. Akhirnya kami memarkirkan mobil di pinggir jalan yang mengharuskan kami berjalan lagi ke area Sam poo kong. Tiket masuk untuk hari itu sebesar Rp.3000. Informasi yang saya dapatkan dari Koplak, di hari-hari biasa tidak dipungut biaya, pengunjung bisa masuk begitu saja tanpa harus membeli tiket. Mungkin karena sedang ada perayaan Imlek maka tiket masuk diberlakukan.

Diarea dalam Sam poo kong sedang ada acara barongsai, tapi kami tidak tertarik untuk menonton pertunjukkan itu. Ramai sekali disana, penuh sesak pengunjung. Kami pun mencari tempat-tempat yang bagus untuk mengambil gambar dengan kamera Sasa. Sasa juga membawa tripod, alasannya agar kami bisa foto berempat.

Kami pun berfoto-foto di depan beberapa bangunan disana. Bangunannya unik-unik, saya sangat menyukai bentuk atapnya, karena melengkung diujungnya, lucu sekali menurut saya. Warna bangunannya juga bagus, merah.... Bagus untuk menjadi latar foto kami hehe. Kami berfoto disana tepat pada pukul 12 siang, panas terik matahari membuat kami agak kepanasan. Tapi memang tidak sepanas hari-hari sebelumnya kata Sasa yang pernah kesana sebelumnya.

Pandangan saya tidak sengaja tertuju pada sebuah batu (sebutan saya untuk benda itu) yang ada di depan salah satu bangunan disana. Tiba-tiba ide saya muncul untuk berfoto diatas batu itu. Saya pun mengajak teman-teman saya untuk foto diatas batu itu. "Ah jangan... jangan... malu banyak orang, nanti kita diliatin gitu" kata salah satu teman saya yang pemalu. Koplak pun nyeletuk "hahaha ga papa mumpung ga ada yang kenal, itung-itung belajar nebelin muka". Kami pun memutuskan untuk menutup kegiatan foto-foto kami dengan berfoto di atas batu itu. Tapi kami bingung mau bergaya apa, saya pun melihat sekeliling area Sam poo kong, ada beberapa patung disana.

"Ayo kita foto dengan gaya pendekar aja kayak gaya patung-patung itu" seru saya...

Dengan penuh kepercayaan diri kami pun menaiki batu itu dan bergaya-gaya layaknya seorang pendekar. Tadinya kami ingin foto berempat, tapi sayang teman saya Sasa mendadak jadi pemalu karena melihat begitu banyak orang disana. Akhirnya saya, Tiwi dan Koplak saja yang berfoto diatas batu itu. Dan sang fotografer dengan menahan malunya karena ulah teman-temannya itu pun mengambil gambar kami. Terlihat dari kejauhan banyak pengunjung yang melihat ulah kami. Ada yang ketawa ketiwi, ada juga yang memberikan pandangan penuh arti. Ada juga orang-orang yang membawa kamera mengambil foto kami hehe..

batu?

tatapan penuh arti mbak-mbak pengunjung


pendekar siap tempur

hormat graaaak

Setelah berfoto diatas batu, kami pun meninggalkan Sam poo kong. Saya dan teman-teman melihat hasil foto tadi. Dari bincang-bincang kami, ternyata hasil foto dengan penuh gaya dan ekspresi akan menghasilkan foto yang lebih bagus daripada yang kalem-kalem aja haha begitu istilah kami menyebut gaya foto yang senyum-senyum aja. Selain itu, melakukan sesuatu yang tidak biasa dan agak malu-maluin ternyata seru juga loh. Kami bisa tertawa lepas dan suasana hati pun bisa menjadi riang gembira. Silahkan dicoba....

Senin, 31 Januari 2011

Happy Birthday My Blog :)



Setahun yang lalu tepat pada tanggal 30 Januari 2010, untuk pertama kalinya saya menuliskan tulisan di blog ini. Awal mengapa saya membuat blog karena teman saya Sasa selalu saja menyuruh saya untuk membuat blog. Sasa sudah membuat blog terlebih dahulu. Awalnya saya agak malas untuk membuat blog, karena saya merasa tidak berbakat untuk menulis dan bingung mau menulis apa nanti di blog saya. Dan akhirnya saya pun membuat blog ini dengan alasan untuk menjadikan sarana curhat dikala hati sedang gundah gulana hehe... Itu alasan pertama mengapa blog ini ada. Harap maklum kalau sebagian besar dari tulisan saya adalah curhatan. Saya baru bisa menulis di kala hati sedang sedih.

Saya pun mulai belajar menghias blog saya, dari mencari template yang sesuai selera, sampai menambahkan jam, gambar dll. Tentunya semua itu dibantu oleh teman saya Sasa.

Dengan memiliki blog, saya merasa hari-hari saya semakin berwarna. Apalagi sekarang, sudah banyak teman-teman saya yang memiliki blog. Kami saling memberikan komentar pada masing-masing post kami. Dari membaca blog teman-teman saya, maupun blog-blog orang lain yang saya ikuti, banyak sekali cerita-cerita yang saya dapatkan. Ada yang hanya sekedar curhatan, menceritakan pengalaman exchange ke Korea, ke Jepang, bersekolah ke Norwegia, review buku film, kuliner, sampai cerita-cerita tentang traveling. Dulu saya bingung ketika saya online, website apa yang akan saya buka selain facebook, twitter, website berita dll. Sekarang dengan mempunyai blog, situs yang saya buka setiap online adalah blog.

Dengan membaca tulisan seseorang di blog, saya merasa bisa lebih mengenal kepribadiaan orang tersebut. Saya saja pernah jatuh cinta pada seseorang karena membaca tulisannya di blog hehe...

Memiliki blog juga bisa menjadikan sarana untuk menyimpan memori-memori dikala suka maupun duka. Kadang kalau sedang tidak ada kegiatan, saya membaca kembali post-post yang pernah saya tulis, saya pun selalu merasa bernostalgia pada kejadian saat itu. Saya biasanya menyertakan beberapa foto di blog saya. Alasan mengapa saya menyertakan foto pada tulisan saya karena saya termasuk orang yang tidak terlalu suka membaca tulisan yang tidak ada gambarnya sama sekali.

Terima kasih blogku yang selama setahun ini sudah menjadi tempat dimana saya bisa menuangkan apa yang sedang saya rasakan, menuliskan sesuatu yang telah saya dengar dan saya lihat. Teman dikala suka maupun duka, tempat saya berkeluh kesah dikala sedang sedih...

HAPPY BIRTHDAY MY BLOG....

Senin, 24 Januari 2011

Hal Terindah Dari Kuliah Kerja Nyata

Hampir setengah tahun sudah masa - masa KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) berlalu... Banyak sekali cerita - cerita selama dan setelah KKN. Untuk flash back saja, tempat KKN saya adalah salah satu tempat yang terkena dampak terparah dari bencana letusan gunung merapi. Cerita tentang keadaan tempat KKN saya telah ditulis di post - post teman saya sasa...

Hari ini saya kedatangan teman lama saya dari Jakarta. Dulu ketika ada teman yang datang ke Jogja, pasti tempat jalan - jalan yang saya sarankan untuk mereka adalah Malioboro, Keraton atau pantai - pantai di Jogja seperti pantai Parangtritis atau Depok. Tapi sekarang Jogja punya tempat 'wisata' baru yaitu kawasan yang terkena pasca bencana Merapi.

Saya dan teman saya memutuskan untuk ke daerah Cangkringan pada siang hari karena Jogja akhir - akhir ini selalu hujan deras pada sore hari. Hal ini membuat saya harus pintar - pintar mengatur waktu karena saya adalah pengendara sepeda motor dan hanya memiliki satu jas hujan. Kasian teman saya kalau sampai kehujanan.

Kami pun menuju Kinahrejo ( tempat dimana dulu mbah marijan tinggal ), desa ini merupakan desa terparah di desa umbulharjo yang terkena awan panas saat letusan gunung Merapi. Cerita - cerita tentang letusan gunung Merapi sudah saya tulis di post saya sebelumnya.

Setelah merasa cukup melihat keadaan pasca bencana di desa Kinahrejo dan sedikit mengambil gambar dengan kamera kami masing - masing, saya pun memutuskan untuk berkunjung ke keluarga tempat saya tinggal semasa KKN dulu. Rumah 3 di desa Pangukrejo adalah tempat saya dan teman - teman saya tinggal dulu.

Saya pun melihat ke rumah Pak Suwaji, tapi sepertinya rumah itu kosong. Saya pun memutuskan untuk ke rumah Mbak Tri ( anak tertua pak Suwaji ) yang tidak jauh dari rumah pak Suwaji. Sesampainya saya di depan rumah saya disambut Adit ( anak dari Mbak Tri atau cucu dari pak Suwaji yang berumur kira - kira 6 tahun ). " Mbak KKN..... " itu panggilan Adit pada saya. Senang sekali hati ini, ternyata Adit masih benar - benar ingat saya pernah KKN disana dan menghabiskan dua bulan bersama keluarga Suwaji. Saya bertanya kepada Adit, dimana anggota keluarganya yang lain. Adit pun langsung masuk ke rumah dan memanggil Ibu Suwaji.. Saya pun disambut dengan senyuman dan pelukan hangat dari Ibu Suwaji.. "Mbak Clara...... " begitu sambutan Ibu Suwaji. Kami pun berjalan keluar rumah untuk menyambut kedatangan Mbak Tri yang berlari - lari kecil mendekati saya. Kami pun berpelukan dan bersalaman. Kami berbincang - bincang sedikit tentang keadaan desa disana sekarang. Sungguh menyedihkan, tapi saya senang mereka masih tetap tersenyum.

Ibu Suwaji pun mengajak saya ke rumahnya, tempat dimana saya tinggal dulu. Saya melihat keadaan rumah. Atap rumah tersebut sudah diperbaiki tapi ada beberapa bagian rumah yang masih rusak. Saya juga bertemu dengan si mbah dan bersalaman menanyakan kabarnya. Ibu Suwaji pun menyuguhkan teh hangat untuk kami. Kami berbincang - bincang, mendengar cerita - cerita Ibu Suwaji tentang keadaannya sekarang yang sungguh memprihatinkan. Tidak ada mata pencaharian sama sekali, sapi - sapi yang dijanjikan diganti oleh pemerintah,belum ada realisasinya sama sekali.


keadaan rumah 3 sekarang

Saya pun teringat masa - masa KKN dulu. Bisa dibilang kami dulu tidak begitu dekat dengan Ibu Suwaji, beliau termasuk Ibu rumah tangga yang cukup sibuk, setiap pagi ke pasar dan berjualan, sore hari memerah susu sapi dan pasti selalu tidur lebih awal. Mungkin karena kelelahan sudah melakukan banyak aktivitas di siang hari. Dulu kami anak - anak satu rumah termasuk anak - anak yang sedikit nakal hehe, maklum anak muda, suka begadang bersama sambil bermain kartu dan menonton film bersama. Sampai - sampai suara kami kadang mengganggu waktu istirahat keluarga Suwaji. Pernah juga kami sampai ditegur karena masih ketawa ketiwi tengah malam..

Setelah kami berbincang - bincang sekitar setengah jam, saya pun mohon pamit untuk kembali ke Jogja. Ibu Suwaji mengantar kami ke depan pintu, saya pun bersalaman dengan Ibu Suwaji . Ibu Suwaji tiba - tiba menarik tangan saya dan memeluk saya sambil menangis "Anakku.... terima kasih ibu sudah ditengokin " Begitu erat pelukan ibu Suwaji, saya pun jadi benar - benar terharu, benar - benar pelukan hangat dari seorang ibu... " Sering datang - datang kesini ya nak " begitu pesan ibu Suwaji. Saya pun menitip salam untuk Elis ( anak kedua di keluarga Suwaji ) dan pak Suwaji karena tidak sempat bertemu mereka.

Diperjalanan menuju kota, saya termenung sambil mengendarai motor saya. Inilah hal terindah yang saya dapatkan dari masa KKN, " Kehangatan Keluarga ". Saya disambut dengan senyuman ketika datang, dan dengan berat hati dilepas untuk berpisah kembali. Saya merasa sangat beruntung pernah melewati masa - masa KKN bersama teman - teman dan keluarga Suwaji. Kalau pengunjung 'wisata' ini biasanya hanya datang untuk melihat - lihat keadaan pasca bencana, mengambil gambar kemudian pulang, tapi mungkin saya merasa lebih beruntung, saya memiliki sebuah keluarga untuk saya kunjungi. Keluarga yang menyambut saya dengan penuh kehangatan.

Tema KKN saya adalah pembuatan instalasi biogas. Bagaimanakah bentuknya sekarang, sudah benar - benar rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Dulu saya cukup sedih ketika tau proyek yang kami buat selama dua bulan itu sudah tidak bisa dipakai lagi. Merasa agak sia - sia pekerjaan kami dulu. Tapi setelah pertemuan saya dengan keluarga Suwaji tadi, saya baru sadar, hal terindah yang saya dapatkan dari KKN bukanlah bentuk instalasi biogas yang berdiri kokoh atau gapura yang berwarna indah setelah di cat oleh anak - anak KKN, yang saya dapatkan adalah keluarga baru. Keluarga yang begitu hangat menyambut kedatangan saya, yang merasa saya anak dan keluarga sendiri.


sungguh menyedihkan keadaan instalasi biogas kami sekarang

Sesampainya di kos tiba - tiba saya mendengar bunyi sms dari handphone saya.. Sms itu dari elis. Sms itu berisi " Mbak tadi ke rumah ya... kok ga nunggu aku pulang dulu, aku kan mau ketemu " . Sekali lagi hati ini benar - benar terhenyak, dan airmata pun menetes...

Sabtu, 22 Januari 2011

Reuni Djuragan Futsal

Jalan - Jalan....

Itulah hal yang sangat saya inginkan sejak seminggu yang lalu. Minggu ini saya bisa dibilang sendirian di Jogja ( tanpa sahabat - sahabat saya ). Mereka kebanyakan pulang ke kota masing - masing. Kesendirian ini saya isi dengan ke perpus setiap hari untuk menyelesaikan tugas saya. Setiap hari duduk berjam - jam di depan laptop. Hal ini tidak hanya membuat badan pegal - pegal tapi juga menyebabkan kepenatan...

Beberapa hari yang lalu, mas Irawan ( teman kerja saya sewaktu di Djuragan Futsal ) mengirimkan sms kepada saya. Dia memberi tau kalau ada jalan - jalan dengan crew Djuragan pada hari Sabtu... Wah kabar itu menjadi kabar yang sangat menggembirakan untuk saya.. Akhirnya kepenatan ini bisa terobati juga hihi... Tujuan perjalanan hari Sabtu adalah ke pantai Depok, sesuai arahan dari si bos Mas Todi. Niatan untuk jalan - jalan ke pantai ini sudah ada sejak setahun yang lalu ketika saya masih bekerja di Djuragan. Tapi baru hari ini niatan dari si bos terlaksana, akhirnyaaa......

Hari Sabtu pun tiba... Informasi yang diberikan mas Irawan adalah berkumpul di Djuragan Futsal pada pukul 13.00. Karena Djuragan sangat dekat dengan kosan saya, saya memutuskan untuk berjalan kaki saja, sekalian olahraga hehe... Sesampainya di Djuragan saya belum melihat teman - teman saya semasa saya bekerja disana.. Hanya ada mas Irawan dengan beberapa orang yang belum saya kenal. Saya pun berkenalan dengan crew - crew baru Djuragan, wah masih muda - muda ya *berasa sudah tua hehe.. Mereka kebanyakan anak angkatan 2008...
Senangnya dapat teman baru..

Setelah menunggu semua crew yang akan ikut, kami pun berangkat pada pukul 14.30.. Wah ngaret 1,5 jam dari rencana awal haha, kebiasaan yang tidak patut dicontoh. Saya sedikit sedih karena Jaka, mas Dany dan mas Dendy, teman saya di Djuragan tidak ikut karena ada acara masing - masing, tapi tak apalah saya tetap senang karena akan jalan - jalan.

Kami dibagi menjadi 2 kelompok. Para wanita naik mobil mas Todi dan pria - pria baik motor.. Selama perjalanan, jalan diguyur hujan lebat... Jadi terpikir, bagaimana main - main di pantai kalau hujan begini. Alhamdulillah sesampainya di Pantai Depok, tidak hujan dan langit pun cerah..


diluar hujan deras, mas Todi menyetir dan mas Riga dengan setia berada di sampingnya


wanita yang menumpang di mobil mas todi

Sesampainya di pantai Depok kami semua langsung memutuskan untuk makan. Nah yang biasa dilakukan saat berekreasi di pantai Depok adalah makan segala jenis seafood. Ada dua pilihan, langsung memesan seafood di tempat makan atau membeli dulu seafood yang mentah kemudian baru meminta tempat makannya untuk memasaknya sesuai yang dipesan. Kami memutuskan untuk membeli dulu bahan mentahnya kemudian baru meminta untuk dimasakkan sesuai dengan keinginan kami.


mbak Desti ahli dalam hal tawar menawar harga seafood mentah ini

"Bintang Laut" adalah nama tempat makan yang kami pilih. Dari informasi yang diberikan Mitha, seafood yang dimasak di tempat ini terkenal enak.

Proses masak seafood itu cukup lama juga ternyata... Disela - sela menunggu makanan yang sedang dimasak, kami pun foto - foto dan bermain - main air di pantai. Saya menyesal tidak membawa pakaian ganti dan alat mandi. Kalau bawa pasti saya udah ikut nyebur ke pantai.. Hari ini ombak agak besar, jadi pengunjung harus berhati - hati... Mas Irawan dan Kuriawan terlihat begitu gembira bermain - main ombak di pantai. Saya hanya bisa membasahi kaki dengan ombak yang datang, ingin sekali berenang....

gembira sekali wajah mas Irawan dan Kurniawan yang bermain - main air di pantai

Waktu makan pun tiba... wah banyak sekali makanannya. Ada udang, cumi, kerang, ikan bawal, segala jenis seafood kami pesan hmm yummy.... Kami semua yang sudah sangat kelaparan langsung mengambil masing - masing dari menu yang sudah dihidangkan di atas meja.. Sampai - sampai niatan saya untuk mengambil foto masing - masing makanan tidak tercapai karena keburu sudah diambil oleh teman - teman saya yang sudah sangat kelaparan haha...

ini beberapa menu makanan kami...


Ini adalah kesempatan kedua saya main ke pantai Depok. Dulu pernah tapi sudah gelap, jadi tidak main - main di pantai. Ternyata di pantai Depok ini ada permainan ATV, semacam motor beroda empat yang dipakai pengunjung untuk keliling - keliling.. Saya sangat ingin bermain ATV ini, tapi kata mb Desti, harga sewanya terlalu mahal. Untuk 15 menit permainan, dikenakan 25rb... Yasudahlan saya batalkan keinginan saya untuk bermain motor beroda 4 itu... Tapi di sore hari menjelang magrib, saya sempat berfoto diatas ATV loh haha, yang penting ada fotonya pikir saya saat itu...

ATV bisa digunakan berdua seperti foto diatas...


walaupun tidak menyewa ATV ini tapi saya sempatkan foto - foto dulu hehe

Perut kenyang dan hati riang gembira, itulah yang kami rasakan disore hari menjelang magrib setelah melahap menu seafood yang sangat banyak dan enak. Saya sangat gembira, akhir minggu ini saya bisa mengisi waktu bersama teman - teman Djuragan. Reunian bersama teman - teman lama dan yang paling utama saya punya teman baru...

sebelum pulang kami berfoto dulu

Selasa, 18 Januari 2011

c i n t a

Saya mungkin adalah salah satu orang yang sangat mengagungkan sesuatu yang disebut cinta... Mungkin ini adalah efek akibat saya dulu sangat menyukai sinetron dan sangat menyukai film - film romantis yang bercerita tentang kisah cinta... Film favorit saya saja Titanic dan Lake House..

Saya pernah berpikir, apakah saya ini adalah orang yang sangat berlebihan dalam mengagungkan sesuatu yang disebut cinta ? Saya bisa melakukan hal apapun dengan dasar cinta... Terdengar sangat konyol dan agak dangdut ya hehe...

Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah buku yang berjudul Habibie dan Ainun... Buku ini berisi tentang kisah Pak Habibie bersama Ibu Ainun dari awal bersama, hingga akhir hayat Ibu Ainun... Di kata pengantar buku tersebut, Pak Habibie menuliskan bahwa buku ini adalah 'obat' untuknya karena beliau sangat terpukul dan sedih karena ditinggalkan oleh orang yang sangat dia cintai. Beliau sampai berkonsultasi ke psikiater karena merasa jiwanya sangat terpukul. Menulis buku tersebut adalah salah satu terapi jiwanya.

Begitu besar cintanya pada Ibu Ainun...

cover buku Habibie dan Ainun


Setelah membaca buku itu, saya seperti mendapat pembenaran atas perasaan cinta yang 'lebay' pada seseorang... Tidak salah atau berlebihan jika seseorang itu mencintai orang lain... Karena cinta itu anugerah yang Tuhan berikan kepada manusia.
Walaupun beliau begitu mencintai Ibu Ainun, tapi beliau sadar bahwa ada cinta yang lebih besar yaitu cinta kepada Tuhan, beliau relakan Ibu Ainun tenang disisi-Nya..

Pak Habibie pun berkata bahwa beliau sangat mencintai Ibu Ainun tapi Allah lebih mencintainya, maka Allah mengambilnya...



Doa setelah membaca buku Habibie dan Ainun :
Ya Allah berikanlah hamba suami yang sangat mencintai istrinya sampai akhir hayat, seperti Pak Habibie sangat mencintai Ibu Ainun amin....

Sabtu, 15 Januari 2011

Jeg savner ham

Ich vermisse ihn

Il me manque

Ik mis hem

Lo extraño

내가 그를 그리워

私は逃す

i miss him

Jumat, 07 Januari 2011

Lagu Malam Ini


If you're not the one then why does my soul feel glad today ?
If you're not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call
If you are not mine would I have the strength to stand at all

I never know what future brings
But I know you are here with me now
We'll make it through
And I hope you are the one I share my life with

I don't want to run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am ?
Is there any way that I can stay in your arms ?

If I don't need you then why am I crying on my bed ?
If I don't need you then why does your name resound in my head ?
If you're not for me then why does this distance maim my life ?
If you're not for me then why do I dream of you as my wife?

I don't know why you're so far away
But I know that this much is true
We'll make it through
And I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I pray in you're the one I build my home with
I hope I love you all my life

I don't want to run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?

'Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today
'Cause I love you, whether it's wrong or right
And though I can't be with you tonight
You know my heart is by your side

I don't want to run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?

Rabu, 05 Januari 2011

Rencana Terindah


Hari ini saya hampir seharian di Ambarukmo Plaza ( amplas ). Jam 12 - 4 saya berkumpul bersama sahabat - sahabat saya dalam rangka melepas rindu dengan citra yang baru saja pulang dari Korea dalam rangka exchange selama 4 bulan.


Setelah temu kangen dengan sahabat - sahabat saya itu, saya akhirnya memutuskan untuk pulang ke kos... Tapi apa daya ketika saya lihat keluar amplas ternyata sedang hujan sangat deras. Saya pun teringat bahwa jas hujan saya tertinggal di kos dan ini artinya saya tidak bisa pulang ke kos karena akan basah kuyup kehujanan. Akhirnya saya urungkan niat saya untuk segera pulang ke kos dan memutuskan untuk menuju 21 untuk menonton sebuah film, ya mumpung besok ga ada ujian ( FYI : minggu ini sedang pekan ujian akhir semester ). Dalam Mihrab Cinta, inilah film yang saya pilih untuk saya tonton malam ini. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya menonton film di bioskop seorang diri, haha pengalaman yang cukup seru menurut saya untuk mengisi waktu senggang.. mungkin ini bisa dijadikan salah satu aktivitas dikala senggang.


Ini sinopsis dari film Dalam Mihrab Cinta yang saya dapatkan dari www.21cineplex.com

Syamsul (Dude Harlino) pemuda 20 tahun-an bertekad menuntut ilmu di sebuah pesantren di Kediri, meninggalkan kehidupannya yang cukup nyaman. Disini ia bertemu dengan Zizi (Meyda Sefira) putri pemilik pesantren yang pernah ditolongnya ketika dijambret di kereta, yang kejadian tersebut membuat mereka jadi dekat.

Dipesantren ini Syamsul terusir karena dituduh mencuri akibat fitnah sahabatnya sendiri Burhan (Boy Hamzah). Kemudian karena keluarganya sendiri juga tidak mempercayainya, hingga benar-benar membuat Syamsul menjadi seorang pencopet.

Di tengah kekacauan dan kegelapan hidupnya ini Allah memberikan jalan baginya untuk bertobat dan mempertemukannya dengan Syilvie (Asmirandah) seorang gadis solehah.
Apakah Syilvie nantinya yang akan berjodoh dengan Syamsul ataukah Zizi yang bakal jadi pendamping hidupnya?


Saya sangat menyukai film ini.... Film ini benar - benar relevan dengan keadaan dan suasana hati saya saat ini. Mungkin inilah salah satu jalanNya untuk memberikan jawaban pada saya atas kegundahan hati saya....

Banyak sekali pesan moral yang saya dapatkan dari film ini. Dari suatu kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula, begitu juga dengan keburukan maka akan dibalas dengan keburukan. Tapi ada 2 pesan moral yang benar - benar mengena pada diri saya dan mungkin sangat mempengaruhi pola pikir saya sekarang untuk menatap masa depan.

" Manusia bisa berencana sebaik - baiknya tapi rencana terindah adalah rencana Allah dan segala sesuatu yang terjadi itu akan indah pada waktunya "

Bagi penyuka film - film yang banyak pesan moralnya, film ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk ditonton... Dude Harlino yang merupakan pemeran utama dalam film ini pun berperan begitu memukau... saya suka aktingnya ;)

Selasa, 04 Januari 2011

8 Kunci Sukses Merajut Cinta Jarak Jauh


TIDAK
sedikit pasangan yang gagal merajut cinta jarak jauh. Faktor kurangnya komunikasi dan pertemuan langsung sering membuat mereka memilih harus berpisah.

Padahal, mereka yang merajut cinta jarak jauh bisa juga sukses hingga tahap pernikahan. Anda bisa mengikuti panduan berikut, seperti dilansir Datingtips.

Buat semacam perjanjian

Tentukan parameter apa yang Anda berdua harapkan pada hubungan ini dan berapa besar komitmen yang akan Anda berikan dan terima. Perjelas apa yang Anda berdua inginkan itu sangat penting untuk mencegah kesalahan dan kesalahpahaman di masa mendatang.

Tetap berhubungan setiap hari

Seperti hubungan percintaan lain, komunikasi yang konstan dibutuhkan untuk tetap terhubung dan mempertahankan ketertarikan satu sama lain. Jika komunikasi melalui telepon biayanya terlalu besar, coba gunakan e-mail.

Jadwalkan pertemuan

Bertemu sesekali akan berguna untuk membuat hubungan tetap menyenangkan. Bonusnya adalah mampu memberikan kepuasan bagi Anda berdua untuk melihat, menyentuh, memeluk, dan mencium satu sama lain. Bertemu sesekali juga akan mempertahankan irama hasrat dan gairah Anda untuk terus bersama.

Tegaskan kembali cinta dan komitmen masing-masing

Jangan berasumsi bahwa hubungan tersebut selalu tumbuh subur. Komunikasikan, dengarkan, dan tegaskan kembali apa yang menjadi permasalahan Anda agar halangan tersebut tidak membesar.

Berikan pasangan informasi perkembangan atau kehidupan Anda

Anda berdua mungkin berada di lokasi yang berbeda, tapi usahakan untuk tetap berbagi informasi aktivitas maupun teman-teman Anda karena itu penting.

Kepercayaan

Rasa percaya satu sama lain itu esensial untuk hubungan jarak jauh. Tanpa kepercayaan dan kejujuran, maka hubungan tersebut dalam bahaya, sama seperti hubungan normal lainnya. Kecurigaan hanya akan merusak hubungan Anda.

Tetapkan hubungan ini sebagai prioritas tinggi

Usahakan selalu mengangkat telepon dan menepati janji bertemu dengannya.

Tentukan batas lamanya hubungan ini berlangsung

Hal ini bijaksana, untuk mencegah Anda menunggu tanpa kepastian. Menentukan batas akan membantu Anda dan pasangan merencanakan masa depan, seperti menikah.