Today is Saturday!
Sabtu berarti saya libur, tidak kerja, bisa santai-santai di rumah dan tentunya bisa duduk berlama-lama di depan laptop saya. Salah satu kebiasaan semasa menjadi anak kos yang tidak bisa hilang sampai sekarang adalah duduk berlama-lama di depan laptop, entah liat-liat foto, browsing di internet sampai menulis blog seperti sekarang ini.
Pagi ini saya akan menulis tentang sebuah fenomena *agak lebay ya fenomena hehe yang saya dapatkan dan saya liat di tempat kerja saya.
Ibu Bekerja..
Mengapa saya tergelitik untuk menulis sebuah tulisan dengan judul ibu bekerja mungkin awalnya terinspirasi dari supervisor saya di kantor. Supervisor saya di kantor adalah seorang wanita muda berumur 28 tahun yang memiliki 2 anak. 1 anaknya berumur 4 tahun dan 1 nya lagi berumur 1 tahun. Karena saya duduk di cubical yang sama dan tepat di sampingnya, saya bisa mengetahui aktifitasnya dan apa perbincangan dy di telepon *bukan maksud hati nguping tapi memang kedengeran.
Duduk disamping supervisor saya dan mengetahui apa saja kegiatannya membuat saya menyadari kalau wanita-wanita terutama wanita bekerja memang harus atau memang bisa mengerjakan dan memikirkan banyak hal. Di jam-jam kantor yang menuntut mereka untuk menyelesaikan tugas kantor yang cukup berat dan banyak, disaat itu juga mereka harus memikirkan anaknya, suaminya, rumahnya. Supervisor saya setiap hari pasti menyetok ASIP (ASI Perah), ASI tersebut akan diberikan kepada anaknya yang masih kecil, setiap jam 4 pasti dia izin kebawah untuk "mompa".
Suatu hari saya mendengar perbincangan dia dengan salah satu agen pembantu rumah tangga, dia ingin sekali memperkerjakan pembantu rumah tangga, dari mendengar perbincangannya dengan agen PRT itu saya tau kalau yang menjaga anak-anaknya disaat dia bekerja adalah ibunya *mungkin agen itu bertanya di rumah ada siapa saja. Saya jadi membayangkan kalau nanti saya punya anak dan bekerja, anak saya bisa dititipkan ke ibu saya juga hehe. Setelah menelepon dan mengurus ini itu, dia kembali lagi bekerja. Bukan hanya itu, dia juga membawa baju anaknya untuk dilaundry setelah digunakan pentas. Mengurus paspor anaknya untuk liburan akhir tahun, menelepon anaknya setiap sore, belanja bulanan disaat istirahat makan siang dll.
Kadang ada celetukan-celetukannya yang membuat saya sedih. Salah satunya celetukannya adalah dia tidak sempat ketemu anak-anaknya yang sudah tertidur lelap karena sampai rumah sudah terlalu malam :( .
Dengan melihat bagaimana supervisor saya sehari-hari, saya mendapat sedikit gambaran bagaimana saya nanti ketika sudah berkeluarga dan memiliki anak. Ketika saya berkeluarga nanti, saya ingin tetap bekerja. Sebelumnya saya benar-benar tidak memiliki gambaran mengenai aktivitas ibu bekerja karena saya dari lahir dan sampai sekarang dirawat oleh seorang ibu yang tidak kerja kantoran dan memilki waktu sepenuhnya untuk keluarga. I Love U Mom... Ibu saya sangat berpesan agar anak-anak perempuannya tetap bekerja nanti saat sudah berkeluarga.
Dengan melihat, mempelajari aktivitas dan bertanya tips-tips dari ibu yang bekerja mudah-mudahan saya bisa mendapatkan wawasan dan persiapan yang matang untuk menjalani hidup berkeluarga nantinya...
4 komentar:
iya clar, gw jadi galau gundah gulana juga, ibu gw ibu rumah tangga, melepaskan karir nya saat menikah, nah gw, kemarin aja pulang setengah 2 pagi, mau jadi apa nanti? bingung :(
semangat ya intan... malem banget pulangnya :(
clara di blogQ ada tu kisah inspiratif tentang ibu yang bekerja. ntar Q share ke fb clara dech.
clara umur psikologisnya jauh lebih banyak darir umur biologisnya. ati ati loh clar, jangan terlalu matang sebelum waktunya.
Posting Komentar