Hampir setengah tahun sudah masa - masa KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) berlalu... Banyak sekali cerita - cerita selama dan setelah KKN. Untuk flash back saja, tempat KKN saya adalah salah satu tempat yang terkena dampak terparah dari bencana letusan gunung merapi. Cerita tentang keadaan tempat KKN saya telah ditulis di post - post teman saya sasa...
Hari ini saya kedatangan teman lama saya dari Jakarta. Dulu ketika ada teman yang datang ke Jogja, pasti tempat jalan - jalan yang saya sarankan untuk mereka adalah Malioboro, Keraton atau pantai - pantai di Jogja seperti pantai Parangtritis atau Depok. Tapi sekarang Jogja punya tempat 'wisata' baru yaitu kawasan yang terkena pasca bencana Merapi.
Saya dan teman saya memutuskan untuk ke daerah Cangkringan pada siang hari karena Jogja akhir - akhir ini selalu hujan deras pada sore hari. Hal ini membuat saya harus pintar - pintar mengatur waktu karena saya adalah pengendara sepeda motor dan hanya memiliki satu jas hujan. Kasian teman saya kalau sampai kehujanan.
Kami pun menuju Kinahrejo ( tempat dimana dulu mbah marijan tinggal ), desa ini merupakan desa terparah di desa umbulharjo yang terkena awan panas saat letusan gunung Merapi. Cerita - cerita tentang letusan gunung Merapi sudah saya tulis di post saya sebelumnya.
Setelah merasa cukup melihat keadaan pasca bencana di desa Kinahrejo dan sedikit mengambil gambar dengan kamera kami masing - masing, saya pun memutuskan untuk berkunjung ke keluarga tempat saya tinggal semasa KKN dulu. Rumah 3 di desa Pangukrejo adalah tempat saya dan teman - teman saya tinggal dulu.
Saya pun melihat ke rumah Pak Suwaji, tapi sepertinya rumah itu kosong. Saya pun memutuskan untuk ke rumah Mbak Tri ( anak tertua pak Suwaji ) yang tidak jauh dari rumah pak Suwaji. Sesampainya saya di depan rumah saya disambut Adit ( anak dari Mbak Tri atau cucu dari pak Suwaji yang berumur kira - kira 6 tahun ). " Mbak KKN..... " itu panggilan Adit pada saya. Senang sekali hati ini, ternyata Adit masih benar - benar ingat saya pernah KKN disana dan menghabiskan dua bulan bersama keluarga Suwaji. Saya bertanya kepada Adit, dimana anggota keluarganya yang lain. Adit pun langsung masuk ke rumah dan memanggil Ibu Suwaji.. Saya pun disambut dengan senyuman dan pelukan hangat dari Ibu Suwaji.. "Mbak Clara...... " begitu sambutan Ibu Suwaji. Kami pun berjalan keluar rumah untuk menyambut kedatangan Mbak Tri yang berlari - lari kecil mendekati saya. Kami pun berpelukan dan bersalaman. Kami berbincang - bincang sedikit tentang keadaan desa disana sekarang. Sungguh menyedihkan, tapi saya senang mereka masih tetap tersenyum.
Ibu Suwaji pun mengajak saya ke rumahnya, tempat dimana saya tinggal dulu. Saya melihat keadaan rumah. Atap rumah tersebut sudah diperbaiki tapi ada beberapa bagian rumah yang masih rusak. Saya juga bertemu dengan si mbah dan bersalaman menanyakan kabarnya. Ibu Suwaji pun menyuguhkan teh hangat untuk kami. Kami berbincang - bincang, mendengar cerita - cerita Ibu Suwaji tentang keadaannya sekarang yang sungguh memprihatinkan. Tidak ada mata pencaharian sama sekali, sapi - sapi yang dijanjikan diganti oleh pemerintah,belum ada realisasinya sama sekali.
keadaan rumah 3 sekarang
Saya pun teringat masa - masa KKN dulu. Bisa dibilang kami dulu tidak begitu dekat dengan Ibu Suwaji, beliau termasuk Ibu rumah tangga yang cukup sibuk, setiap pagi ke pasar dan berjualan, sore hari memerah susu sapi dan pasti selalu tidur lebih awal. Mungkin karena kelelahan sudah melakukan banyak aktivitas di siang hari. Dulu kami anak - anak satu rumah termasuk anak - anak yang sedikit nakal hehe, maklum anak muda, suka begadang bersama sambil bermain kartu dan menonton film bersama. Sampai - sampai suara kami kadang mengganggu waktu istirahat keluarga Suwaji. Pernah juga kami sampai ditegur karena masih ketawa ketiwi tengah malam..
Setelah kami berbincang - bincang sekitar setengah jam, saya pun mohon pamit untuk kembali ke Jogja. Ibu Suwaji mengantar kami ke depan pintu, saya pun bersalaman dengan Ibu Suwaji . Ibu Suwaji tiba - tiba menarik tangan saya dan memeluk saya sambil menangis "Anakku.... terima kasih ibu sudah ditengokin " Begitu erat pelukan ibu Suwaji, saya pun jadi benar - benar terharu, benar - benar pelukan hangat dari seorang ibu... " Sering datang - datang kesini ya nak " begitu pesan ibu Suwaji. Saya pun menitip salam untuk Elis ( anak kedua di keluarga Suwaji ) dan pak Suwaji karena tidak sempat bertemu mereka.
Diperjalanan menuju kota, saya termenung sambil mengendarai motor saya. Inilah hal terindah yang saya dapatkan dari masa KKN, " Kehangatan Keluarga ". Saya disambut dengan senyuman ketika datang, dan dengan berat hati dilepas untuk berpisah kembali. Saya merasa sangat beruntung pernah melewati masa - masa KKN bersama teman - teman dan keluarga Suwaji. Kalau pengunjung 'wisata' ini biasanya hanya datang untuk melihat - lihat keadaan pasca bencana, mengambil gambar kemudian pulang, tapi mungkin saya merasa lebih beruntung, saya memiliki sebuah keluarga untuk saya kunjungi. Keluarga yang menyambut saya dengan penuh kehangatan.
Tema KKN saya adalah pembuatan instalasi biogas. Bagaimanakah bentuknya sekarang, sudah benar - benar rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Dulu saya cukup sedih ketika tau proyek yang kami buat selama dua bulan itu sudah tidak bisa dipakai lagi. Merasa agak sia - sia pekerjaan kami dulu. Tapi setelah pertemuan saya dengan keluarga Suwaji tadi, saya baru sadar, hal terindah yang saya dapatkan dari KKN bukanlah bentuk instalasi biogas yang berdiri kokoh atau gapura yang berwarna indah setelah di cat oleh anak - anak KKN, yang saya dapatkan adalah keluarga baru. Keluarga yang begitu hangat menyambut kedatangan saya, yang merasa saya anak dan keluarga sendiri.
Sesampainya di kos tiba - tiba saya mendengar bunyi sms dari handphone saya.. Sms itu dari elis. Sms itu berisi " Mbak tadi ke rumah ya... kok ga nunggu aku pulang dulu, aku kan mau ketemu " . Sekali lagi hati ini benar - benar terhenyak, dan airmata pun menetes...
3 komentar:
bener clar... keluarga baru :)
KKN emang kegiatan perkuliahan yg paling seru :D
wow, KKN... sepertinya kalo gw balik lagi ke sana bakal kembali diteror sms ma adik2 di sana, hihihi...
seperti kata sopirnya merry, KKN itu bagus pas 2 bulan, cukup lama untuk menjadi dekat satu sama lain, tapi tidak cukup untuk membuat konflik yang berarti ;)
Posting Komentar