Saya pengen banget nonton film iniii... adek bayinya lucu - lucu sekali. Sangat menggemaskan, rasanya pengen digendong - gendong di ajak main.. Sebelum nonton filmnya, coba nonton dulu trailernya..
Selasa, 30 November 2010
Senin, 29 November 2010
Sentimental Post
Sometimes I'm so tired with all organized things that fill my mind. I want to let my life flow without any plans and strategies, rely on that thing called luck without any worries.
I used to spend hours thinking of tomorrow, about the future, about what I will do... maybe I'm a ambitious person.
I try so hard to reach my dreams... dreams about everything...
And tonight I decide to reset all the thoughts and plans that I made. I wish it would make me feel better.
Hahaha maybe i will be a " Let it flow " person....
Sabtu, 27 November 2010
Ulah Pria Negeri Seberang
Akhirnya saya makan salad jugaaa...
Setelah sekitar satu minggu saya benar - benar menginginkan makanan itu, dan akhirnya saya bisa makan salad yang sudah saya idam - idamkan..
Mengapa saya begitu ngidam makan salad ? Ini semua karena ulah dari pria di negeri seberang yang setiap hari selalu menceritakan makanan - makanan yang dy makan.. Dari pancake, pizza, salad dan makanan barat lainnya.. Lama kelamaan saya jadi kepengen juga makan makanan - makanan itu..
Selain itu, keinginan saya juga diakibatkan oleh pemasangan gambar salad yang dipasang di Pizza Hut dekat kos saya, dan tempat itu setiap hari saya lewati ketika ingin berangkat ke kampus. Otomatis juga saya melihat gambar itu terus dan kepingin juga...
Semangkuk salad dan cream soup ini saya habiskan sendiri.... Hmm yummy sekalii
Rabu, 24 November 2010
Pacaran : Komitmen yang "absurd" ?
" dan saya smakin brrpkir kl yg nmany pacaran itu jenis komitmen yg sgt absurd. Hfff "
*absurd = konyol
Pagi ini saya membaca timeline twitter saya dan saya menemukan tulisan itu.
Awal membaca tulisan itu saya anggap yah biasa saja... Tapi setelah saya pikirkan lagi, kok bener juga ya...
Apa definisi pacaran ? Jalan bareng, makan bareng, nonton bareng dan hal - hal lain yang dikerjakan bersama ?
Untuk orang - orang seumuran saya mungkin pacaran dimulai dengan saling suka atau satu pihak suka dengan pihak lain, lalu ada yang mengungkapkan perasaan, kemudian kedua pihak itu memutuskan untuk memulai komitmen mereka untuk menjalani hari - harinya bersama.
Ada juga kasus yang tidak saling mengungkapkan perasaan tapi semakin dekat lalu memutuskan juga untuk pacaran karena memang sudah semakin dekat dan banyak melakukan aktivitas bersama - sama.
Kenapa pacaran itu kesannya absurd / konyol, mungkin bisa dijelaskan dengan membandingkan pacaran dan menikah.
Pacaran :
1. Persetujuan antara laki - laki dan perempuan tanpa surat, bukti dll. Hanya sebatas persetujuan lisan.
2. Kalau mau mengakhiri hubungan, ya gampang saja tinggal berbicara, ada juga yang hanya via sms, bahkan ada yang begitu saja meninggalkannya tanpa bilang apa - apa.
3. Pacaran tidak menuntut untuk diketahui pihak lain contohnya orang tua. Kadang ada beberapa hubungan yang dilakukan secara sembunyi - sembunyi backstreet.
4. Tidak boleh melakukan hal - hal yang belum pada waktunya, karena dilarang agama, terlalu beresiko, dan kalau saja menghasilkan adek bayi bisa membuat sedih dan malu banyak pihak, seperti orang tua, keluarga besar, dan juga mungkin akan dapat gunjingan dari masyarakat.
Menikah :
1. Jelas ada surat nikahnya, sah menurut agama dan negara.
2. Untuk berpisah tidak bisa diputuskan dengan mudah begitu saja. Harus melewati persidangan dan lain - lain.
3. Menikah tidak hanya mempersatukan 2 orang, tapi juga dua keluarga. Jadi menikah itu pasti akan diketahui oleh banyak pihak, keluarga, teman - teman, dan masyarakat. Untuk itu biasanya orang menikah mengadakan resepsi pernikahan dengan tujuan mengumumkan bahwa laki - laki dan perempuan itu sudah boleh hidup bersama, tidak melanggar norma agama dan kesusilaan.
4. Setelah menikah, semua yang tidak boleh dilakukan saat pacaran, boleh dan bahkan diwajibkan dilakukan. Kalau ada adek bayi, ya itu mungkin salah satu alasan dua orang menikah, untuk memiliki keturunan. Dan orang lain pun akan turut bergembira dengan hadirnya adek bayi, tidak akan ada yang menggunjingkannya.
Bahasan diatas hanya beberapa contoh perbedaan antara pacaran dan menikah. Masih banyak lagi perbedaan yang dapat dibahas dari sudut pandang atau aspek yang berbeda...
Ada hal lain yang membuat saya berpikiran bahwa pendapat teman saya itu ada benarnya.
Di umur saya yang 20 tahun ini, saya sudah menjalani hubungan yang bisa disebut pacaran, sebanyak 4 kali.
Pertama dan kedua masing - masing selama 3 bulan, ya tidak terlalu berkesan, mungkin karena kurun waktunya yang sangat singkat. Ketiga, saya menjalani hubungan yang bisa disebut pacaran selama 3 tahun.. Cukup lama juga ya.. Hubungan itu tidak mungkin tidak berkesan bagi saya, selama 3 tahun kami menjalani kebersamaan bersama orang yang sama. Dan akhirnya setelah menjalani kebersamaan selama itu, kami memutuskan untuk mengakhiri semuanya, tentunya dengan alasan yang kuat...
Mengakhiri suatu hubungan itu adalah salah satu hal yang sangat menyedihkan dan mungkin menyakitkan hati pada awalnya. Pasti ada suatu yang berbeda ketika dulu selalu bersama, dengan kebiasaan sehari - hari yang sering dilakukan kemudian sekarang hilang begitu saja.. Itu yang saya rasakan dulu, begitu sedih... Hilang begitu saja, waktu, tenaga dan perasaan yang sudah tercurah dalam 3 tahun itu. Kadang ada perasaan kenapa semuanya seperti sia - sia...
Dalam perasaan kesia - siaan itu sebenarnya dapat diambil banyak pelajaran untuk bekal dalam hubungan di masa yang akan datang.
Yah 3 tahun berlalu begitu saja... Tanpa ada akhir yang jelas. Kalau setelah semuanya berakhir, baru timbul pikiran, komitmen yang dulu itu apa? Semudah itu saja berakhir, hilang tanpa bekas...
Pengalaman saya itu mungkin hanya salah satu contoh yang tidak seberapa. Ada banyak orang lain yang sudah pacaran 5 tahun, bahkan ada yang sampai 8 tahun dan itu berakhir begitu saja... Segampang itu ya komitmen disudahi dengan dasar itu hanya pacaran..
Pengalaman itu berkontribusi banyak dengan pemikiran saya sekarang, buat apa menjalani suatu hubungan pacaran bertahun - tahun tanpa kejelasan dan ujung - ujungnya berakhir begitu saja. Saya kadang sedikit trauma merasakan perasaan sedih itu. Nangis setiap malam, dada sesak, mata bengkak, tidak konsen belajar, tidak nafsu makan dan gundah gulana sehabis perpisahan. Hanya bisa meratapi kesedihan itu.
Ini hanya satu sisi pemikiran dari saya mengenai pacaran. Masih banyak lagi pertimbangan orang lain untuk menjalani hubungan tersebut tanpa ada tujuan yang jelas, ya seperti ; yang penting ada temen ngobrol, jalan - jalan, beresenda gurau, menghibur disaat sedih, dan ada yang siap menolong di kala mengalami kesusahan. Tapi mungkin untuk saya sekarang yang telah atau sedikit trauma dengan hubungan bertahun - tahun yang tidak ada kejelasan kemudian berakhir begitu saja, pemikiran 'yang penting ada yang........ ' kurang cocok untuk kondisi saya sekarang...
Mengakhiri suatu hubungan itu adalah salah satu hal yang sangat menyedihkan dan mungkin menyakitkan hati pada awalnya. Pasti ada suatu yang berbeda ketika dulu selalu bersama, dengan kebiasaan sehari - hari yang sering dilakukan kemudian sekarang hilang begitu saja.. Itu yang saya rasakan dulu, begitu sedih... Hilang begitu saja, waktu, tenaga dan perasaan yang sudah tercurah dalam 3 tahun itu. Kadang ada perasaan kenapa semuanya seperti sia - sia...
Dalam perasaan kesia - siaan itu sebenarnya dapat diambil banyak pelajaran untuk bekal dalam hubungan di masa yang akan datang.
Yah 3 tahun berlalu begitu saja... Tanpa ada akhir yang jelas. Kalau setelah semuanya berakhir, baru timbul pikiran, komitmen yang dulu itu apa? Semudah itu saja berakhir, hilang tanpa bekas...
Pengalaman saya itu mungkin hanya salah satu contoh yang tidak seberapa. Ada banyak orang lain yang sudah pacaran 5 tahun, bahkan ada yang sampai 8 tahun dan itu berakhir begitu saja... Segampang itu ya komitmen disudahi dengan dasar itu hanya pacaran..
Pengalaman itu berkontribusi banyak dengan pemikiran saya sekarang, buat apa menjalani suatu hubungan pacaran bertahun - tahun tanpa kejelasan dan ujung - ujungnya berakhir begitu saja. Saya kadang sedikit trauma merasakan perasaan sedih itu. Nangis setiap malam, dada sesak, mata bengkak, tidak konsen belajar, tidak nafsu makan dan gundah gulana sehabis perpisahan. Hanya bisa meratapi kesedihan itu.
Ini hanya satu sisi pemikiran dari saya mengenai pacaran. Masih banyak lagi pertimbangan orang lain untuk menjalani hubungan tersebut tanpa ada tujuan yang jelas, ya seperti ; yang penting ada temen ngobrol, jalan - jalan, beresenda gurau, menghibur disaat sedih, dan ada yang siap menolong di kala mengalami kesusahan. Tapi mungkin untuk saya sekarang yang telah atau sedikit trauma dengan hubungan bertahun - tahun yang tidak ada kejelasan kemudian berakhir begitu saja, pemikiran 'yang penting ada yang........ ' kurang cocok untuk kondisi saya sekarang...
Minggu, 14 November 2010
[ Untitled ]
2 hardest tests in life:
the patience to wait for the right moment and
the courage to accept that u've waited for nothing
Jumat, 12 November 2010
Intermeso Meletusnya Merapi
Hari ini saya benar - benar merasakan manfaat dari facebook khususnya dalam pencarian orang yang diduga hilang.
Pagi ini saya bertugas menjadi frontdesk di DERU.
FYI : saya bergabung kedalam DERU ( Disaster Response Unit ) salah satu organisasi di bawah LPPM UGM yang menangani bencana yang terjadi, salah satunya adalah bencana meletusnya gunung Merapi, tulisan lengkap mengenai pengalaman saya di DERU akan saya tulis setelah akhir "tugas" saya nanti wkwkwkwk.
Sebagai frontdesk saya bertugas untuk menerima tamu - tamu yang datang ke posko DERU untuk berbagai keperluan. Ada yang datang sebagai donatur, ada juga koordinator suatu tempat pengungsian yang ingin mengajukan bantuan, sampai orang yang sedang mencari sanak keluarganya yang hilang *ini bukan salah satu tugas kami, tapi tamu antik ini tiba - tiba datang hari ini.
Seorang bapak dengan muka kebingungan menghampiri saya yang sedang duduk di balik meja. Beliau langsung menunjukkan data seorang mahasiswa beserta transkrip nilainya. Awalnya saya bingung, ada urusan apa bapak ini. Ternyata setelah ditanya, bapak ini sedang mencari salah satu sanak saudaranya yang hilang. Bapak itu ingin mencocokkan apakah anak yang ada pada data mahasiswa itu adalah salah satu relawan di DERU. Dari informasi yang bapak itu berikan, sang anak mengirim sms kepada orang tuanya bahwa dia tersesat di Boyolali ketika sedang mengirimkan bantuan kesana. Dan setelah sms itu, anak tersebut tidak bisa dihubungi sama sekali. Paniklah seluruh keluarganya, siapa yang tidak panik, dalam kondisi jogja yang sedang mengalami bencana seperti ini dan keluarga dari anak itu juga adalah warga yang harus mengungsi, dibuat khawatir lagi dengan kabar kalau anaknya itu sedang tersesat dan setelah kabar itu, sang anak tidak bisa dihubungi sama sekali.
Kami pun mencari nama anak tersebut di daftar relawan yang mendaftar di DERU. Hasilnya nihil, anak itu bukanlah salah satu dari relawan yang terdaftar di DERU. Tiba - tiba terbesit ide dari saya dan beberapa teman saya untuk mencari namanya di facebook *kami berpikir pasti anak jaman sekarang punya facebook, dan biasanya mengupdate statusnya jika terjadi apa - apa. Kami pun mengetikkan nama anak tersebut, dan menemukan nama yang kami cari. Kami pun mencocokkan profile anak itu dengan data mahasiswa yang diberikan oleh si bapak dan Alhamdulillah cocok. Saya sempat meminta bapak itu untuk memberitahukan kepada orang tuanya atau saudaranya untuk mengakses sendiri facebook, tapi si bapak bilang kalau anak itu adalah anak tunggal, tidak punya saudara kandung, dan orang tuanya pun sama sekali tidak mengerti apa - apa tentang facebook.
" Shopping dulu lalu maem " ( di update 3 jam yang lalu )
Waw kami sangat tercengang membaca tulisan itu. Anak yang diduga hilang oleh orang tuanya dan udah bikin khawatir orang tua dan keluarganya ternyata sedang shopping. Kami pun mengirim pesan ke si anak menanyakan dia sedang ada dimana dan memberitahukan bahwa orang tuanya mencarinya. Si anak pun membalas pesan kami dan mengatakan bahwa dia sedang tidak ada di Jogja dan akan pulang pada tanggal 16. Si bapak yang mengetahui kenyataan ini langsung speechless, dia tidak bisa berkata - kata lagi. Di satu sisi Alhamdulillah si anak dalam keadaan baik - baik saja, tapi disisi yang lain dia sudah menyusahkan keluarganya. Sukur aja di bapak belum melaporkan kepada polisi, bisa - bisa urusan ini menjadi panjang dan bisa saja membuat khawatir orang tua lainnya yang anaknya sedang bertugas menjadi relawan, takut anaknya tersesat atau hilang ketika sedang bertugas.
Bapaknya pun berterima kasih kepada kami atas bantuan yang kami berikan. Setelah bapak itu pulang, kami langsung membahas anak itu. Dilihat dari transkripnya, dia sudah tidak aktif kuliah
sejak semester lalu, dan nilainya pun jauh dibawah rata - rata. Kami menyimpulkan kalau anak ini memang anak nakal dan memanfaatkan bencana merapi ( mengaku sebagai relawan ) sebagai alasan kepada orang tuanya untuk pergi ke tempat yang dia inginkan dengan tujuan tertentu.
Kami semua hanya bisa bernafas panjang dan mengelus dada. Disaat keadaan yang penuh dengan duka seperti ini, masih ada ya yang memanfaatkan untuk hal - hal yang tidak baik. Semoga anak itu segera diberikan kesadaran dan pulang ke orang tuanya.
Kamis, 11 November 2010
Suasana Hati Penghuni Kamar 210
Saya tau menggantungkan kebahagian berdasarkan keberadaan orang lain itu tidak baik... Tapi itu masalah yang sedang saya alami sekarang..
Disaat bersama teman - teman, saat kuliah, les, ngerjain tugas, di kampus, semua akan berjalan baik - baik saja.. Suasana hati saya normal - normal saja, tapi ketika saya sudah sendiri di kamar, perasaan tidak enak itu tiba - tiba datang menyerang... Perasaan gusar, gunda gulana dan tidak tenang... Sebenarnya normalkah ini?
Dulu saya pernah ditanya oleh seseorang, apa kelemahan kamu? Saya menjawab, saya takut sendiri, kemudian orang itu bertanya maksudnya apa? Suasana hati saya selalu gusar dikala saya sendiri, uring2an dan tidak tenang.. Walaupun kadang saya juga suka berkelana mengitari jogja sendiri.. Tapi saya lebih senang suasana kebersamaan, bersama keluarga atau dengan orang terdekat..
Banyak ceramah agama yang mengatakan bahwa isi hatimu dengan Tuhan, maka kamu tidak akan pernah merasa sendiri... Saya sedang sangat berusaha untuk itu, menjalankan semua perintahNya dan mencoba untuk lebih dekat lagi padaNya. Tapi mungkin ini pembelaan yang tidak pantas saya ungkapkan 'saya hanya manusia biasa'...
Hmm jadi ingat pelajaran masa sd dan smp dulu. Ibu dan bapak guru selalu bilang kalau manusia adalah makhluk sosial, tidak bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain. Mungkin ini salah satu mengapa saya selalu gusar dikala sendiri, saya termasuk makhluk sosial hehe *pembelaan lagiii...
Ada sepenggal lagu yang sepertinya cocok untuk kondisi saya sekarang ' to lead a better life, I need my love to be here'... Haha saya sedang butuh itu untuk mendapatkan hidup yang lebih baik dari hari ke hari...
Langganan:
Postingan (Atom)