Kamis, 06 November 2014

Amazing Turkey Part I

Libur lebaran tahun ini, tepatnya tanggal 25 Juli – 4 Agustus 2014, saya dan keluarga baru saya (3 Yuscha, Mama dan Papa) berlibur ke Turki. Kenapa Turki? sebenarnya tidak pernah terlintas dipikiran saya untuk berlibur ke Turki. Saya pun belum pernah mencari tau lebih dalam tentang Turki, jadi belum banyak tempat wisata yang saya tau disana.

Saya dan Yuscha pun menyetujui ajakan Mama untuk berlibur ke Turki. Ajakan ini cukup mendadak, sekitar 2 bulan sebelum perjalanan, Mama baru memberitahu kepastian bahwa kita akan berlibur bersama.  Kami memutuskan untuk menggunakan tur, dengan pertimbangan semuanya sudah diurus tur jadi kami sekeluarga tidak perlu repot-repot lagi memikirkan akomodasi, transportasi dan itinerary.

Sekitar 2 minggu sebelum keberangkatan, kami pun menerima itinerary final dari pihak tur. Mulai saat itu saya pun mencari tau tentang tempat wisata di Turki. Satu persatu tempat wisata saya cari di internet, dari baca dari review blog orang lain yang pernah kesana, website resmi dari pihak Negara Turki, download aplikasi wisata Turki di handphone, sampai melihat angle foto apa yang bagus diambil di tempat wisata tersebut. Saya sangat bersemangat sekali waktu itu, hampir setiap hari saya mengumpulkan informasi mengenai tempat-tempat yang akan saya kunjungi disana.

Akhirnya tiba juga saatnya kami berangkat ke Turki, tepat 3 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri kami berangkat menuju Turki. Di Bandara kami bertemu dengan peserta lain yang akan ikut perjalanan yang sama dengan kami. Selain itu, kami juga ditemani satu tour guide dari tur kami, namanya Pak Ivan Lie.
Kami menggunakan maskapai Etihad Airways. Kami dijadwalkan transit terlebih dahulu di Abu Dhabi dan baru dilanjutkan ke Turki. Terdapat perbedaan waktu 5 jam antara Turki dengan Indonesia.

Inilah beberapa foto yang saya ambil sebelum kami mendarat di Abu Dhabi.



Saya pun sempat  mengambil gambar Ferrari World Abu Dhabi.

Setelah transit selama 3 jam di Abu Dhabi, kami melanjutkan penerbangan ke Turki, tepatnya ke kota Istanbul.

Istanbul

Banyak orang bilang, kalau kalian ingin ke Benua Eropa dan Benua Asia di satu Negara, datanglah ke Turki. Istanbul adalah kota yang berada di daratan Benua Eropa. Penataan kotanya sangat indah, suasana Eropa pun sangat terasa di kota ini.

Sesampainya di Istanbul, kami disambut oleh local guide di Turki yang bernama Sibel. Pertama kali saya melihat Sibel tidak menyangka dia adalah orang asli Turki, karena wajahnya yang kebarat - baratan dan rambutnya yang asli pirang. Menurut Sibeel orang Turki sama halnya dengan orang Indonesia, memiliki perawakan yang beragam. Contohnya orang Indonesia ada yang mirip orang melayu, cina bahkan India. Sejak awal bertemu, Sibel sudah keliatan pintar, sangat ramah dan humoris. Saya membatin pasti perjalanan kami akan begitu menyenangkan bersamanya.

Sibel
Setelah mengambil semua barang-barang kami dari bagasi, kami pun menuju bus yang akan membawa kami berkeliling Turki selama 9 hari kedepan. Bus-nya sangat bagus, dan yang paling membuat saya senang adalah bus ini dilengkapi dengan Wifi, jadi selama perjalanan kami bisa mengakses internet.
Hari itu Pak Lie dan Sibel memberikan arahan awal kepada kami semua, mereka memberi tahu kalau perjalanan kami ini tidak seperti perjalanan di Turki biasanya. Biasanya perjalanan dimulai dari Istanbul kemudian ke kota – kota tua terlebih dahulu kemudian dilanjutkan ke kota – kota yang lebih modern. Namun untuk perjalanan kali ini kami akan mulai dari kota modern dahulu kemudian kota – kota tua lalu kembali lagi ke Istanbul.

Dari Bandara, kami tidak langsung ke hotel tapi ke salah satu  Restoran China yang menyediakan Chinese food. Banyak dari peserta tur merupakan non muslim, jadi banyak yang makan siang dan bagi yang berpuasa bisa duduk beristirahat sambil melihat daerah sekitar restoran. Pak Ivan mengatakan bahwa untuk hari – hari berikutnya kita akan selalu makan makanan khas Turki. Oleh karena itu kami disuguhkan makanan yang cocok dengan lidah orang Indonesia terlebih dahulu. Setelah makan siang, perjalanan kami dilanjutkan ke Hippodrome, Blue Mosque dan Hagia Sophia.

Hippodrome, Blue Mosque dan Hagia Sophia berada dalam satu area. Kami mulai dengan mengunjungi Hippodrome. Bangunan ini dahulu adalah tempat pacuan kuda terbesar pada masa kekaisaran Byzantium.


Setelah sedikit penjelasan dari Sibel mengenai sejarah Hippodrome, kami melanjutkan perjalanan ke Blue Mosque. Blue Mosque ini masih aktif sebagai Mesjid, jadi kami memutuskan untuk sholat di mesjid ini.

Blue Mosque memiliki langit – langit yang begitu indah.



Berbeda dengan Blue Mosque yang masih aktif digunakan sebagai mesjid, Hagia Sophia sudah 2 kali beralih fungsi. Bangunan ini awalnya adalah sebuah Gereja, kemudian pada masa Sultan Mehmed II dijadikan Mesjid dan mulai tahun 1937 sampai sekarang bangunan ini merupakan sebuah museum. Di dalam Hagia Sophia kita dapat melihat 2 agama berdampingan, di dalamnya terdapat tulisan Allah dan Nabi Muhammad namun ada juga banyak gambar yang terbuat dari susunan mozaik yang menggambarkan Yesus dan Bunda Maria.

Hagia Sophia tampak depan


Rabu, 05 November 2014

Hello there everyone!

Hampir dua tahun lamanya tidak menulis apapun di blog ini. Ternyata kangen juga yaa menulis.

Banyak sekali hal-hal menarik yang terjadi di tahun ini, dari status saya yang berubah, penampilan baru yang lebih tertutup dan banyak sekali tempat - tempat yang begitu indah yang saya kunjungi tahun ini.

Anggap saja post malam ini adalah awal baru tulisan-tulisan saya hehe.